Senin, 15 September 2014

Pengertian Desain Hiasan Busana

Pengertian Desain Hiasan Busana

Desain hiasan busana adalah suatu rancangan gambar yang nantinya akan diwujudkan dengan tujuan untuk memperindah suatu penampilan busana dengan menerapkan tehnik sulaman.
Desain hiasan busana merupakan desain terpakai yang dapat diterapkan pada berbagai busana, busana anak maupun dewasa baik untuk laki – laki maupun wanita.

Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan – bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah.
Menurut Chotijah ( 1981 h.5 ) ada 2 macam desain yaitu :
a)Desain struktur.
b)Desain hiasan.
Desain stuktur (struktural design) ialah susunan dari garis, bentuk,warna dan tekstur dari suatu benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda.
Desain hiasan ( decorative design ) adalah desain yang bertujuan untuk memperindah suatu benda.

2.Prinsip – Prinsip Desain
Prinsip desain adalah merupakan suatu cara penggunaan dan pengkombinasian unsur – unsur desain ( garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur,nilai gelap terang dan warna ) menurut prosedur tertentu.

Adapun prinsip – prinsip desain itu meliputi :
a)Harmoni
b)Proporsi
c)Keseimbangan
d)Irama
e)Aksen
Dalam pembuatan desain hiasan pada busana, pemahaman akan prinsip – prinsip desain sangatlah penting agar karya yang dihasilkan lebih menarik dan serasi.

Penjelasan

Harmoni

Suatu susunan dikatakan harmoni jika semua obyek dalam suatu kelompok memiliki persamaan atau keserasian.
Ada 5 aspek dalam prinsip harmoni :
a)Harmoni dalam bentuk
b)Harmoni dalam ukuran
c)Harmoni dalam tekstur
d)Harmoni dalam ide
e)Harmoni dalam warna

a.Harmoni dalam bentuk

Beberapa garis yang dikombinasikan akan menghasilkan bentuk. Bentuk tersebut harmoni apabila menggunakan macam – macam garis yang penting yang terdiri dari pengulangan, kontras dan peralihan ukuran.

Suatu bentuk harmoni jika bentuk tersebut diletakkan pada tempat yang sesuai.
contoh:   hiasan pada bentuk kerah yang melengkung, motif hiasannya melengkung pula.

b.Harmoni dalam ukuran
Ketidakserasian dan kejanggalan sering terlihat apabila ukuran yang digunakan tidak sama.
Agar desain hiasan tampak harmoni dalam ukuran haruslah disesuaikan dengan bidang yang dihias.
contoh :   hiasan untuk busana anak berbeda ukuran dengan hiasan pada busana wanita dewasa, begitu pula hiasan yang terletak di dada akan berbeda besarnya dengan hiasan yang ada pada lengan. Desain hiasan yang kita peruntukkan bagi tubuh gemuk berbeda jika diterapkan pada tubuh kurus dan sebagainya.

c.Harmoni dalam tekstur
Untuk mengidentifikasi sifat permukaan suatu bahan dapat dilakukan dengan meraba jika ingin mengenali kasar dan lembut, kaku atau langsai suatu bahan.
Dengan melihat jika ingin mengenali licin, kilau dan kusamnya permukaan bahan busana. Hal ini kita pelajari dalam hubungannya dengan bahan yang akan digunakan untuk menghias.
contoh :  bahan busana satin diselesaikan dengan benang hias India atau benang katun untuk bahan kasual.

d.Harmoni dalam ide
Harmoni dalam ide merupakan kesesuaian antara bahan yang akan dihias dan pilihan hiasan yang akan diterapkan.
contoh :  bahan busana sifon dengan ide hiasan sulaman bayangan. Bahan busana berkotak dengan ide hiasan merubah corak dan sebagainya.
e. Harmoni dalam warna
Keserasian dalam pemilihan warna sangat mendominasi penampilan busana yang akan kita buat. Oleh karenanya penguasaan teori warna sangat diperlukan. Banyak pendapat dari para ahli tentang teori warna ini. Dari beberapa teori warna yang ada, dapat digarisbawahi menjadi beberapa kelompok :
1. Kelompok warna
2. Kelompok warna menurut sifat dan pengaruhnya
3. Kelompok warna berdasar kombinasinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar